Mazmur 139:17-18 (TB)
Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya!
Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.
Menurut perhitungan, manusia dewasa memiliki 70.000 pemikiran dalam sehari. Artinya, dari 86.400 detik dalam sehari, setiap 1,2 detik kita selalu dihinggapi pemikiran-pemikiran yang baru.
Bukan tidak mungkin bahwa pemikiran-pemikiran ini lahir dari banyaknya hal yang terjadi dalam hidup.
Ada suka, ada duka.
Ada tawa ada tangis.
Ada keberhasilan ada juga kegagalan.
Ada tawa ada tangis.
Ada keberhasilan ada juga kegagalan.
Pergantian peristiwa membuat kita terus menghasilkan buah-buah pemikiran yang sering menghasilkan berbagai pertanyaan.
Mengapa ini harus terjadi Tuhan?
Apa yang akan terjadi ke depan Tuhan?
Bagaimana masa depanku Tuhan?
Apa yang harus kulakukan Tuhan?
Pemikiran Allah tak dapat di selami oleh manusia, meskipun ribuan pertanyaan harus kita sampaikan. Terlalu dalam untuk diselami oleh pikiran kita yang terbatas.
Pemikiran Allah tak dapat di selami oleh manusia, meskipun ribuan pertanyaan harus kita sampaikan. Terlalu dalam untuk diselami oleh pikiran kita yang terbatas.
Tuhan tidak pernah bermain dadu. Tak ada yang kebetulan. Rencana-Nya selalu indah meski banyak hal yang sering tidak kita pahami. Sebelum kita ada di dunia ini, Allah telah mengasihi kita dengan kasih-Nya, karena kita adalah pusat kasih Allah.
Yeremia 1:5a "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau.
Jika di saat ini, ada banyak hal yang mengganggu pikiran kita, entah itu masa depan ataupun masa lalu entah itu kerinduan ataupun penyesalan, maka disini kita diajarkan untuk berserah dan berbenah. Mungkin saja, hidup yang kita jalani tujuannya belum jelas sehingga kita sering dilanda kekhawatiran. Mungkin saja prioritas kita belum tepat sehingga kita digerakkan oleh kecemasan.
Maka, sudah tepat jika seharusnya kita lebih lagi memberi ruang bagi Allah dalam hidup kita.
Kekhawatiran ada karna kita yang tidak sungguh-sungguh mempercayai-Nya dalam kehidupan.
Keraguan ada karena kita yang masih mengandalkan pikiran kita yang terbatas tanpa menyadari bahwa pikiran Allah jauh lebih mulia.
Percayailah Dia, bersandarlah sepenuhnya kepada-Nya, dan ijinkan Dia mengambil alih pikiran anda yang sia-sia karena, lebih dalam dari semuanya itu, ia tak pernah salah dalam merancangkan sesuatu. Pikiran-Nya begitu dalam dan indah secara bersamaan
Yesaya 41:10 (TB) janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
Tatengesan, 28 Juni 2020
PChrist_in
0 komentar :
Posting Komentar