Jumat, 07 Mei 2021

Hidup dengan bijaksana

Mazmur 90:10, masa hidup kami 70 tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.

        “Padahal kemarin masih sehat-sehat, tapi sekarang sudah terbujur kaku”, kalimat ini selalu saya dengar apabila ada yang meninggal mendadak tanpa ada tanda-tanda atau sakit sebelumnya. Kematian selalu menjadi hal yang sensitif untuk dibicarakan karena alasan seperti takut atau belum siap. Kematian dapat datang kapan dan dimana saja sebagai pertanda bahwa hidup ini begitu singkat dan dibatasi oleh usia. Untuk itulah, Tuhan ingin agar kita menggunakan waktu dengan sebijak mungkin. ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana (ayat 12).

        Benar bahwa hidup ini begitu singkat. Maka, pakailah waktu yang ada untuk hal-hal yang dapat memberi dampak yang baik, yang bernilai kekal bagi banyak orang. Keselamatan memang adalah anugerah ketika kita mau mempercayai Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan. Tapi, jangan berhenti hanya pada “aku percaya”! Dalam bukunya yang berjudul “mengukir hati batu”, Dedi panggabean berkata bahwa kita tidak boleh puas hanya dengan menerima berita injil, sebab injil menuntut gambar Kristus dalam diri kita. Hidup serupa dan segambar dengan Kristus tentunya adalah hidup yang mau memakai waktu yang Tuhan beri dengan benar, agar nantinya kita tidak menyesal saat kita tiba pada waktu dimana kita sudah tidak lagi bisa berbuat apa-apa. Amin

3 komentar :

  1. Kematian begitu dekat dengan semua orang. Tapi bagi mereka yang memiliki Kristus, menyadari tentang kematian, menjadikan kita lebih bijak menggunakan hidup.

    BalasHapus
  2. Benar. Selagi masih ada waktu, pakailah untuk memuliakan Tuhan

    BalasHapus