This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 23 Mei 2024

START UP

Hampir separuh tahun 2024 terlewati. Tentunya dalam waktu itu saya diperhadapkan dengan berbagai hal yang membuat perasaan dan semangat saya sering naik turun layaknya permainan roller coaster. Saya bahkan sempat mengidentifikasi gejala tertentu dalam hidup saya seperti depresi ringan, dimana saya pernah ada pada situasi tak ingin berpikir dan bertindak apapun seharian selain rebahan. Ini bukan sekedar mager,tapi situasi dimana beban pikiran membuat saya tak mampu untuk melakukan apapun selain diam dan berbaring.

Ternyata hal ini berdampak dalam pelayanan saya. Banyak jadwal PA yang tidak terealisasi. Beberapa orang sudah sering menanyakan "kapan mulai lagi?" Namun saya hanya tersenyum dan berkata "mari kita cari waktu yang pas". Pada akhirnya kegagalan saya dalam mengatur jadwal membuat saya semakin merasa bahwa saya tak cocok menjadi pemimpin. Saya berusaha untuk mencari dukungan dari salah satu organisasi pelayanan wadah tempat saya bertumbuh semasa kuliah, tapi hasilnya nihil. Saya seperti seorang singel fighter dalam komunitas yang didalamnya ada banyak alumni-alumni yang seharusnya saling suport.

Tuhan mengasihi saya dan kita semua. Banyak cara Dia pakai untuk merangkul saya yang sebenarnya tidak layak ini. Melalui sebuah buku yang berjudul "radical" saya kembali diingatkan tentang "siapa saya", "apa tujuan hidup saya", dan harga dari "mengikut Kristus".

1 Korintus 6:20 (TB) Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! 

Kita tak dapat menebus harga keselamatan dari Kristus. Namun, harga itu akan terlihat maknanya dalam hidup kita ketika kita mau menghidupi DIA dalam diri kita. Ada banyak tekanan luar dan dalam ketika akan memulai perjalanan ini. Termasuk mungkin perasaan-perasaan tak menyenangkan akan situasi bahkan mungkin pada orang yang akan sama-sama dalam panggilan ini. Namun, biarlah kiranya Kasih Karunia untuk punya kerelaan hati dan kasih kepada sesama dapat saya miliki setiap saatnya. Amin



Rabu, 13 Maret 2024

BELAJAR BERKATA "TIDAK"









Salah satu hal yang menjadi tantangan dalam kepribadian saya  adalah ketika saya terlalu menggantungkan diri pada apa yang orang lain pikirkan tentang saya. Misalkan ada hal yang saya kurang setujui namun saya bersikap seolah menyetujuinya agar tidak dinilai sebagai orang yang kaku atau tidak sefrekuensi. Buruknya,sikap seperti ini berlangsung dalam waktu yang lama dan terus berulang. Dalam momen refleksi diri, saya mendapati bahwa saya adalah orang yang menghadirkan kedamaian semu. Ada titik dimana saya merasakan krisis jati diri karena berpura-pura dalam banyak hal termasuk dalam pelayanan yang Tuhan percayakan saat ini.

Saya merasa bahwa ini tidak hanya dialami oleh saya seorang diri. Banyak dari kita yang sering merasa bersalah jika memiliki pemahaman berbeda dengan orang lain. Kita ingin disukai dan tidak ingin mengecewakan orang lain. Kita mungkin berpikir bahwa jika kita berkata "tidak" pada orang lain adalah sesuatu yang terasa tidak seperti yang Kristus inginkan. Tapi, mari renungkan teladan Yesus. Apakah Dia mengecewakan orang lain atau tidak:
• Dia berkata "tidak" pada kerumunan orang yang ingin menjadikan-Nya raja (Yoh 6:14-16)
• Dia berkata "tidak" kepada Petrus yang menginginkan-Nya untuk menghindari Salib (Mat 16:21-23)
• Dia berkata "tidak" kepada keluarga-Nya yang ingin supaya Dia kembali pulang (Mrk 3:31-34)
• Dia berkata "tidak" pada orang-orang yang ingin supaya Dia turun dari salib demi memastikan bahwa Dia adalah Anak Allah (Luk 23:35-39)
Jika Yesus tidak berkata "tidak", karena takut mengecewakan orang lain maka misi keselamatan tidak akan terlaksana. Dia akan hidup menurut ekspetasi orang lain dan bukan berdasarkan harapan-Nya sendiri seandainya Dia melakukannya.

Saya bersyukur bagian ini boleh kembali ingatkan saya bahwa kita harus mampu mengatan "tidak" jika kita ingin mampu berkata "ya" yang sehat. Selama ini saya terbalut dengan karakter penurut padahal sebenarnya dalan hati ada rasa tidak nyaman dan keterpaksaan. Tentunya ini dalam konteks yang benar. Jika saya salah, maka saya pun akan terbuka dengan teguran dan arahan orang lain. Namun yang saya mau sampaikan dalam konteks ini adalah sikap atau tindakan yang kurang bijak (ini bukan tentang tindakan yang salah) namun tetap saya iyakan demi menjaga perasaan orang lain yang kemudian ujungnya menghasilkan kemarahan dalam hati.

Bagi orang berkarakter introvert ini memang bukanlah hal mudah. Namun, Tuhan akan menolong kita untuk bisa memikirkan dan bertidak yang tepat meskipun konsekuensinya ada ketidaksepahaman dengan orang lain. Amin

Kamis, 08 Februari 2024

SPIRITUALITAS YANG SEHAT SECARA EMOSI

 





Salah satu hal yang saya syukuri adalah ketika boleh menyelesaikan bacaan buku ini. Dengan berbagai kendala baik dari luar maupun oleh karena diri sendiri, akhirnya saya bisa berada pada halaman yang ke 262 sebelum berada pada catatan-catatan kutipan pustaka sebagai penutup.

Saya tidak dalam konsep untuk merivew buku ini, tapi lebih kepada menceritakan kembali apa yang saya terima atau bagaimana Tuhan berbicara kepada saya melalui buku yang ditulis oleh seorang bernama Peter Scazzero ini.

Ada yang berkata bahwa umur tidak menjadi tolak ukur seseorang menjadi dewasa. Dalam hal kerohanian pun saya punya pandangan bahwa keaktifan seseorang melibatkan diri dalam pelayanan juga bukan menjadi patokan akan tidak atau adanya kedewasaan orang tersebut secara rohani. Buku ini memberikan gambaran bahwa dewasa secara rohani mustahil kita alami tanpa adanya kedewasaan dalam emosi kita. Penulis menggambarkan bagaimana tanda dari orang yang tidak dewasa secara emosi sampai kepada bagaimana kita dapat menjadi orang yang dewasa secara emosi. akhir buku ini pun menarik, karena disuguhkan dengan langkah-langkah untuk kita membuat aturan hidup yang menuntun kita untuk sehat secara emosi dan rohani. Salah satunya adalah melakukan ibadah harian. Ada panduan yang diberikan untuk para pembaca.

Dalam buku ini, penulis menceritakan juga bahwa ia sempat berhenti (Sabat) dari segala rutinitas tersebut demi kesehatan emosi dan kedewasaan rohaninya sendiri. Hal ini diperlukan agar kita tidak menjadi pembawa damai palsu. Berusaha merangkul dan menuntun orang lain untuk bertumbuh, bahkan kita sendiri pun menunjukkan diri selayaknya orang yang bertumbuh, namun sebenarnya ada bongkahan es yang tidak tersentuh dalam diri kita.  Akar kita sama sekali tidak terjamah atau tersentuh. Kenapa demikian? Karena kita tidak menikmati Kristus dalam hidup kita sendiri. Kita sering sibuk bagi Tuhan tapi justru tidak memiliki kebersamaan dengan Tuhan.

Membaca buku ini seperti bercermin kepada diri saya sendiri yang sering menghindari konflik, menunjukkan diri sebagai orang Kristen yang taat dan yang mengasihi Kristus, namun pada akhirnya sering mengeluh, sering merasa lelah, bahkan membenci orang lain dalam diam. Pada akhirnya semua ini menekan saya dan membuat segala hal yang saya lakukan terasa memuakkan. Saya sadar sepenuhnya bahwa sampai saat ini saya masih terus berproses dalam spiritual yang sehat secara emosi. saya masih belajar untuk berserah pada kehendak-Nya, dan membiarkan Roh Kudus menolong saya untuk bertumbuh didalam-Nya meskipun secara perlahan, dan meninggalkan segala tindakan yang membuat saya justru stunting secara rohani. Dengan demikian kasih terhadap Allah, kasih terhadap sesama bahkan diri sendiri dapat terus terwujud. Kasih tidak akan pernah gagal untuk mengajarkan apa yang seharusnya kita lakukan. Mari biarkan Tuhan untuk terus menjangkau bagian hidup kita bahkan yang terdalam sekalipun. amin

Senin, 01 Januari 2024

2024 dalam penyertaan TUHAN

         Seperti belum lama rasanya saya berada di akhir tahun 2022. Kini, sudah ada di penghujung 2023.
         Teringat setahun yg lalu saya membuat catatan resolusi untuk tahun 2023. Sebuah minibook kecil khusus untuk menulis beberapa catatan penting yang ku lalui di tahun 2023

        Menyadari bahwa sudah setahun dilalui dan nyatanya tak ada yang berubah,
Membuat semangat menjemput tahun baru itu sudah tidak sama seperti dulu. 
Kegagalan
Patah hati
Putus asa
Khawatir
Depresi
Lelah
Daftar diatas yang akan mendapatkan tanda centang jika seandainya tercatat otomatis dalam realitas pencapain tahun ini. Jujur, tahun ini adalah tahun dimana aku mengalami depresi yang berkali-kali muncul.
Tahun ini pun adalah tahun dimana saya tidak berdoa dan saat teduh pribadi saat ulang tahun karena berpikir bahwa percuma bersyukur dan buat permohonan karena pada kenyataannya Tuhan tak mendengar apa yang saya pinta.
Hari natal tahun ini pun terasa biasa saja dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya. Biasanya setiap bulan desember saya akan buat challege dengan adik-adik PA untuk PI sebanyak mungkin orang, tapi tahun ini semangat itu tak ada lagi. Kasih mula-mula akan Kristus tak dapat dipungkiri seakan memudar. Hingga pada akhirnya, saat membuka media sosial, sebuah video pendek dari Warung Saat Teduh Kaum Muda membuat saya menangis.

Sekalipun banyak harapanku tak tercapai,
Impianku tak jadi kenyataan,
Sekalipun pencapaianku mengecewakan,
Sekalipun aku masih banyak bergumul dalam banyak hal dihidupku,
Rutinitasku yang membosankan,
Berurusan dengan banyak orang ruwet,
Dan terus jatuh bangun dalam kehidupan kristenku,
Namun aku akan bersorak-sorak didalam Allah
Beria-ria didalam Dia yang menebus dan menyelamatkanku dan yang selalu ada bersama umat-Nya yang lemah dan hancur hati.
Bila sampai hari ini aku masih berdiri, bukan karena kuat dan hebatku
Tuhan yang berdaulat adalah sumber kekuatanku
Ia memampukanku melangkah
Menyambut satu lagi lembaran tahun yang baru

Selamat tinggal 2023
Shalom 2024

Mazmur 62:7 (TB) Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah.