Bagi INDONESIA, Aku Tetap Optimis
Oleh: Pricilia K Wahongan
17 Agustus
1945 telah terjadi peritiwa yang sangat bersejarah di bangsaku, ketika bendera merah
putih dapat berkibar indah dalam semangat kebebasan. Meraih kemerdekaan ini
memang bukanlah hal yang mudah. Ada banyak darah tertumpah dan ada banyak yang
luka yang membekas. Bangsa ini harus mengalami masa-masa yang sangat sulit
selama dijajah oleh bangsa lain.
75
tahun Indonesia merdeka, aku melihat masih saja ada banyak kegagalan yang
terjadi di bangsaku. Korupsi yang masih merajalela, kemiskinan yang belum
kunjung hilang, pendidikan yang masih terkebelakang, dan hal-hal lainnya yang
sering membuatku bertanya benarkah bangsa ini telah merdeka? Bahkan disituasi pandemi
virus covid-19 seperti sekarang ini,
hampir seluruh Negara terancam dengan yang namanya krisis ekonomi, termasuk di dalamnya
Indonesia. Kasih semakin kabur, dan diskriminasi terjadi dimana-mana.
Tatkala
segala pemikiran ini hinggap dibenakku, aku teringat akan satu ayat Alkitab. Tetapi sekarang setelah kamu dimerdekaan
dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa
kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal (Roma
6:22).
Ayat
ini membuatku kembali merefleksikan akan hidupku yang terbelenggu oleh dosa. Sejak
lahir aku sudah melangkahkan kakiku pada maut, sebelum kabar sukacita itu
membawaku pada hidup yang berkemenangan. Namun, meskipun telah merdeka dari dosa,
aku masih sering mencerminkan hidup seperti orang yang masih dijajah oleh dosa.
apakah Tuhan membiarkanku? Tidak! Aku terus diingatkan, ditegur bahkan di ajar dengan
berbagai masalah hidup tatkala ingin keluar dari jalur-Nya.
Bagaimana
dengan bangsa ini? terlepas dari berbagi
permasalahan yang terjadi, aku percaya bahwa bangsa ini juga akan menjadi lebih
baik. 75 tahun Indonesia merdeka memang hukanlah waktu yang singkat. Sudah banyak
hal yang di alami, namun Tuhan masih
memberkati dan melindungi bangsa ini. kemerdekaan Indonesia pun merupakan
anugerah dari Tuhan. bangsa ini adalah bangsa yang unik dan luarbiasa indah,
terlepas dari segala keterbatasan yang dimiliki. Segala dinamika dan tantangan
menjadi bagian dari proses Tuhan untuk membuat bangsaku semakin teguh dalam
kesatuan.
Sekarang,
apa yang dapat kuberi sebagai kado bagi bangsa ini? aku mungkin tidak akan bisa
lagi menggunakan bambu runcing untuk membela bangsaku. Tapi, ketika aku menjadi
warga yang taat pada aturan serta terus menjaga persatuan dan kesatuan, maka
disinilah aku dapat menunjukkan identitasku sebagai warga yang benar-benar
merdeka. Aku tetap optimis, meski dalam situasi pandemic bangsa ini akan terus
dipimpin dan dipelihara oleh Tuhan. Ia yang memerdekakan, Ia juga yang akan
memulihkan bangsa ini dari segala keadaan. Soli Deo Gloria
Tatengesan, 12 Agustus 2020