This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 12 Agustus 2020

BAGI INDONESIA, AKU TETAP OPTIMIS

 




Bagi INDONESIA, Aku Tetap Optimis

Oleh: Pricilia K Wahongan

 

17 Agustus 1945 telah terjadi peritiwa yang sangat  bersejarah di bangsaku, ketika bendera merah putih dapat berkibar indah dalam semangat kebebasan. Meraih kemerdekaan ini memang bukanlah hal yang mudah. Ada banyak darah tertumpah dan ada banyak yang luka yang membekas. Bangsa ini harus mengalami masa-masa yang sangat sulit selama dijajah oleh bangsa lain.

            75 tahun Indonesia merdeka, aku melihat masih saja ada banyak kegagalan yang terjadi di bangsaku. Korupsi yang masih merajalela, kemiskinan yang belum kunjung hilang, pendidikan yang masih terkebelakang, dan hal-hal lainnya yang sering membuatku bertanya benarkah bangsa ini telah merdeka? Bahkan disituasi pandemi virus covid-19 seperti sekarang ini, hampir seluruh Negara terancam dengan yang namanya krisis ekonomi, termasuk di dalamnya Indonesia. Kasih semakin kabur, dan diskriminasi terjadi dimana-mana.

            Tatkala segala pemikiran ini hinggap dibenakku, aku teringat akan satu ayat Alkitab. Tetapi sekarang setelah kamu dimerdekaan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal (Roma 6:22).

            Ayat ini membuatku kembali merefleksikan akan hidupku yang terbelenggu oleh dosa. Sejak lahir aku sudah melangkahkan kakiku pada maut, sebelum kabar sukacita itu membawaku pada hidup yang berkemenangan. Namun, meskipun telah merdeka dari dosa, aku masih sering mencerminkan hidup seperti orang yang masih dijajah oleh dosa. apakah Tuhan membiarkanku? Tidak! Aku terus diingatkan, ditegur bahkan di ajar dengan berbagai masalah hidup tatkala ingin keluar dari jalur-Nya.

            Bagaimana dengan bangsa ini?  terlepas dari berbagi permasalahan yang terjadi, aku percaya bahwa bangsa ini juga akan menjadi lebih baik. 75 tahun Indonesia merdeka memang hukanlah waktu yang singkat. Sudah banyak hal yang  di alami, namun Tuhan masih memberkati dan melindungi bangsa ini. kemerdekaan Indonesia pun merupakan anugerah dari Tuhan. bangsa ini adalah bangsa yang unik dan luarbiasa indah, terlepas dari segala keterbatasan yang dimiliki. Segala dinamika dan tantangan menjadi bagian dari proses Tuhan untuk membuat bangsaku semakin teguh dalam kesatuan.

            Sekarang, apa yang dapat kuberi sebagai kado bagi bangsa ini? aku mungkin tidak akan bisa lagi menggunakan bambu runcing untuk membela bangsaku. Tapi, ketika aku menjadi warga yang taat pada aturan serta terus menjaga persatuan dan kesatuan, maka disinilah aku dapat menunjukkan identitasku sebagai warga yang benar-benar merdeka. Aku tetap optimis, meski dalam situasi pandemic bangsa ini akan terus dipimpin dan dipelihara oleh Tuhan. Ia yang memerdekakan, Ia juga yang akan memulihkan bangsa ini dari segala keadaan. Soli Deo Gloria


Tatengesan, 12 Agustus 2020

 


Minggu, 02 Agustus 2020

Bukan UsahakušŸ™…‍♀️

Bukan Usahaku              
Oleh: Pricilia K Wahongan
Mapanget, 02 Agustus 2020   

                            Titus 3:5 (TB) 
Pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, 
 





        Hasil yang baik tentu harus disertai dengan usaha yang  maksimal. Jika anda ingin pekerjaan anda sempurna, jika anda ingin nilai anda di kelas sempurna, bahkan jika anda ingin mendapatkan penampilan yang sempurna, maka tentunya harus ada usaha yang sempurna juga.Tapi, bagaimana dengan hidup kekal? Bagaimana dengan keselamatan? Bagaimana dengan surga? Sudahkah anda melakukan yang sempurna untuk memperolehnya?


        Sayang seribu sayang nyatanya tak ada yang bisa mencapainya dengan standar Allah yang sempurna. Matius 5:48 (TB)  Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." Standar sempurnanya dunia berbeda dengan sempurnanya Allah yang tak menghendaki setitikpun kesalahan dalam diri kita. Dosa tak bisa diterima oleh Allah sebab Dia adalah Allah yang kudus, dan kita tahu sendiri apa akibat dari dosa itu meskipun pada kenyataannya mengetahui akibat terburuk dari sebuah tindakan tidak serta merta membuat orang takut, karena  kita memang telah kehilangan kemuliaan Allah. Roma 3:23 (TB)  Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.


     Tidak ada satupun perbuatan dari diri kita yang dapat menjadi alat tukar untuk kita bisa diselamatkan. Amal baik, ketekunan, kesetiaan, pendidikan, bahkan pelayanan yang mengatasnamakan Tuhan, sampai kapanpun tak akan bisa menyempurnakan ketidaksempurnaan kita. Mengapa? Karena pada dasarnya kita telah berdosa.


   Hanya di dalam Yesus Kristus kita mendapatkan jalan keluar dari persoalan ini. Kedatangan-Nya ke dalam dunia memberi kita harapan kekal. Kesakitan, pembantaian dan penyiksaan yang Dia alami memberi kita kesempatan untuk bisa bersatu dengan Allah. Ungkapan "sudah selesai" yang menembus udara Golgota menjadi bukti akan kasih-Nya yang sempurna.


      Dalam percakapan dengan Nikodemus, Yesus berkata kepadanya bahwa jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah (Yohanes 3:3). Secara logika dan akal kita yang terbatas, pernyataan Yesus ini tidaklah wajar. Namun, saat kita mengerti dan menerima Dia, kita pun dapat paham bahwa kita harus menanggalkan manusia lama kita dan hidup dalam pimpinan-Nya. Kita harus melepaskan apa yang kita andalkan selama ini, termasuk perbuatan-perbuatan yang menurut kita baik, tapi nyatanya tidak mampu menjadi korban yang sempurna untuk menyelamatkan kita.


Bersyukurlah untuk karya selamat-Nya bagi anda dan saya.

ingat, itu bukan usahamušŸ™…‍♀️ Soli Deo Gloria


Selamat hari minggu

PChrist_in