Amsal 3 :5-6, Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Tidak ada orang yang tidak pernah gagal dan bahkan ada
orang yang sudah berkali-kali mengalami kegagalan dalam hidupnya. walaupun mungkin jenis-jenis kegagalan tiap
orang berbeda-beda, tapi hal yang harus ditanyakan pada diri kita saat kita
mengalami kegagalan adalah bagimana kita memandang diri kita sendiri? Saya
pernah mempersalahkan diri sendiri, orang lain, bahkan menyalahkan Tuhan saat
mengalami kegagalan. Kekecewaan saya yang besar pada diri saya sampai membuat
saya menjadi orang yang kurang percaya diri dan penuh dengan pesimisme. Namun,
Firman Tuhan dihari ini kembali menjadi alaram bagi saya untuk melihat kembali
kedalaman diri saya. Apakah saya benar-benar mempercayai Tuhan dengan segenap
hati dan hanya bersandar penuh pada-Nya? Ataukah justru pengertian diri sendiri
yang selama ini saya pelihara? Terlalu banyak saya berbicara mengenai
mempercayai Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan untuk memperoleh keselamatan,
tapi justru dalam kehidupan sehari-hari saya masih mengandalkan diri sendiri.
Tuhan
memproses setiap kita dengan beragam cara termasuk kegagalan. Untuk itu, saya
sepakat dengan pendapat Dedy Panggabean yang berkata bahwa sikap yang paling
tepat dalam menyikapi kegagalan adalah memperbaiki diri ditengah-tengah
banyaknya hal yang telah kita kerjakan, karena tidak ada perubahan yang mungkin
terjadi jika dalam hidup ini kita tidak mau belajar. Belajarlah dari kegagalan
dan terus percayakan totalitas hidup kita dalam pimpinan-Nya. Amin