Oleh : Pricilia Wahongan (Minahasa Tenggara)
2 bulan yang lalu, Gereja Masehi Injili di Minahasa melaksanakan Pemilihan Pelayan Khusus Diaken dan Penatua tetapi juga pelayan khusus kategorial Bipra secara serentak di lebih dari 1000 jemaat. Beranda media social maupun surat kabar banyak membicarakan tentang segala persiapan menjelang pelaksanaan pemilihan ini. aku sendiri untuk pertama kalinya dipercayakan sebagai salah satu anggota panitia pemilihan.
Bersamaan dengan hal ini, aku juga sedang dalam masa- masa menanti hasil ujian resmi SKD CPNS 2021. Meskipun harus melalui banyak proses yang harus dilewati, mulai dari dinyatakan positif Covid hingga penjadwalan ulang ujian, aku bersyukur Tuhan memberiku kesempatan untuk yang ketiga kalinya bisa ikut selesksi ini setelah sebelumnya aku satu kali gagal dalam seleksi admnistrasi dan tahun selanjutnya gagal dalam tes SKD karena tidak masuk perengkingan untuk 3 nilai terbaik yang akan lanjut ke tahap tes SKB.
Seminggu sebelum pemilihan dilaksanakan, aku merasakan kegelisahan tatkala mendengar bahwa aku akan menjadi salah satu kandidat yang akan dipilih sebagai penatua pemuda di periode berikutnya. Aku berdoa kepada Tuhan agar aku dimampukan untuk mengambil keputusan yang tepat jika seandainya aku terpilih. Dan memang inilah yang terjadi, tatkala perhitungan suara menunjukkan bahwa namaku dipilih oleh teman-teman sebagai penatua nantinya. Pada waktu itu aku disuruh untuk berdiri sambil menjawab pertanyaan “apakah anda bersedia?”. Aku tak punya waktu lagi untuk berpikir Panjang atas jawaban yang akan kusampaikan tatkala semua mata tertuju padaku. Dalam hati aku memohon Tuhan untuk memampukanku, hingga pada akhirnya aku mengatakan “ya, saya bersedia” .
Tiga minggu kemudian, pengumuman resmi hasil ujian dikeluarkan. Aku mendapati bahwa tahun ini aku kembali gagal. Meskipun bukan yang pertama kali, dan meskipun sejak awal aku tahu pasti bahwa nilaiku tak akan cukup membawaku masuk perengkingan, aku masih saja menangis. Menangis karena harus mencoba lagi, dan menangis karena khawatir akan masa depanku tatkala 5 tahun pelayanan mengharuskanku untuk stay ditempat ini. Itu artinya, aku tidak bisa berkarir diluar daerah ataupun mencari pekerjaan yang jauh dari tempat aku melayani.
Bersyukur karena Firman Tuhan selalu menjadi kekuatan yang sempurna dalam hidupku. Tatkala dalam kondisi seperti ini, aku menemukan sebuah ayat yang sudah berkali-kali kubaca tapi justru baru saat ini dengan iman aku merenungkan dengan sungguh kata demi kata dalam ayat tersebut.
Yohanes 13:7 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak. g "
Meskipun tak dapat kusangkali aku sempat berpikir bahwa 5 tahun pelayanan yang nantinya akan aku jalani adalah penghambat masa depan karirku, tapi kini aku sadar bahwa pemahaman ini adalah keliru. Segala hal yang terjadi dalam hidup kita adalah bukan tanpa tujuan. Meski banyak kali kita sering membuat tujuan untuk diri kita sendiri, tapi Tuhan selalu mengarahkan anak-anak-Nya untuk mampu melihat apa yang sebenarnya menjadi tujuan-Nya bagi kita dan itu bisa saja melalui kegagalan yang kita hadapi. Allah turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan ( Roma 8:28). Ia berjanji akan selalu menyertai kita, meskipun Penyertaan Tuhan bukanlah sebuah kondisi yang menjadikan seluruh perjalanan hidup kita mulus tanpa kendala.
Menutup tulisan ini, ada satu lagu yang liriknya sangat memberkatiku
Kuperlu Engkau Yesus
Haus jiwaku menantikanMu
Kupercaya Kau penuh
Pengharapanku di dalamMu
Yesus hanya Kau yang kuandalkan
Melebihi siapapun juga
Yesus hanya Kau yang kupercaya
Di setiap waktu
Tiada lain yang kuandalkan
Selain Kau Yesus
Lima tahun bukanlah waktu yang Pendek. Aku tidak tahu apa yang akan kuhadapi kedepannya, namun bersama Yesus aku percaya bahwa akupasti akan dimampukan. Amin
Tuhan Yesus memberkati